Table of Contents
ToggleTeknik pengenceran air adalah tehnik budidaya yg paling lama dilakukan oleh para petani Budidaya perikanan, Kuantitas air yang bagus, Sumber air yang bersih dan tidak mengandung polutan, sangat menentukan keberhasilannya dalam tehnik pengenceran.
Pada Sistem Tradisional dan semi masih banyak petani masih bergantung pada kemurahan Alam melalui sumber air Laut kawasan pantai, Sungai dan Sumur-sumur Bor tawar atau asin yang mereka pakai.
Keadaan ini sangat terbatas pada daerah kawasan budidaya yang semakin padat dengan tingkat peningkatan sistem Budidaya apa bila tidak terkontrol akan mengakibatkan, terjadinya penurunan daya dukung Lingkungan
Maka petambak mulai banyak mengolah air yang akan dipakai untuk budidaya dengan menggunakan Kolam Penampungan atau Reservoir Air. Maka akan terlihat kemampuan daya dukung Budidaya tergantung pada jumlah debit air yang tersimpan di Reservoir.
Apa Pengaruh Reservoir?
Semakin besar cadangan Reservoir maka akan semakin aman tingkat kestabilan lingkungan sistem Budidaya. Prinsip dasar dari metode ini adalah dengan mengurangi masa konsentrasi BOT (Bahan Organik Terlarut) di dalam kolam melalui penambahan air segar pada kolam yang sebelumnya sudah dibuang Sebagian.
Keberhasilan menurunkan atau mengurangi kadar Bahan Organik terlarut , dikembangkan dengan optimasi pemanfaatan Konstruksi instalasi Reservoir ataupun perlakuan air buang yang harus melalui pengendapan organik,
Pembuangan sisa Bahan Organik terlarut langsung ke Sungai atau Pantai Kawasan akan sangat berpengaruh terhadap tingkat kelarutan Bahan Organik Terlarut di suatu area atau hamparan Budidaya.
Pada daerah Kawasan Pantai yang masih banyak ditumbuhi terumbu karang sering BOT hanya berkisar < 30 ppm
Air dengan kadar rendah BOT ini sangat bagus digunakan sebagai bahan baku utk Budidaya. Walaupun begitu, pada Kawasan industri dan masyarakat seperti di daerah pantai Utara Pulau Jawa, sudah mempunyai BOT > 60 PPM DI Air laut, maka perlu adanya sistem Reservoir mengendapkan BOT untuk bisa digunakan dalam sistem budidaya udang.
Kelebihan dan Kekurangan Pengenceran
Kelebihan
menggunakan teknik pengenceran air tergolong mudah dilakukan dan cepat, sehingga terjadi perubahan lingkungan air kolam dengan menurunkan kadar BOT
Kekurangan
- Biaya tinggi pada sistem budidaya intensif, karena membutuhkan volume air yang besar
- Apabila sumber air terbatas Penggantian air dalam jumlah besar dapat berdampak negatif pada lingkungan
- Tidak mengatasi sumber masalah: Pengenceran hanya bersifat sementara dan tidak mengatasi akar masalah, yaitu produksi BOT yang berlebihan
Strategi Pengenceran yang Efektif
Untuk memaksimalkan efektivitas pengenceran, beberapa strategi dapat diterapkan:
1. Kombinasi dengan metode lain
Pengenceran dapat dikombinasikan dengan metode lain, seperti penggunaan aplikasi rutin probiotik, penambahan aerasi , dan pengendalian pakan untuk hasil yang lebih optimal.
2. Penentuan frekuensi dan volume penggantian air
Frekuensi dan volume penggantian air harus disesuaikan dengan kondisi kolam dan tingkat pencemaran. Pada kondisi cuaca yang berubah-ubah dengan curah hujan yang tinggi berakibat sering terjadi drop plankton. Hal ini akan mengakibatkan tingkat konsumsi pergantian air akan lebih sering terjadi. Tak hanya itu, semakin bertambah biomasa udang dengan bertambahnya umur maka akan sebanding dengan besar jumlah pakan yang diberikan. Konsekuensinya yakni jumlah pakan akan semakin bertambah banyak.
Perubahan-perubahan yang dinamis itu akan menuntut tingkat kebutuhan air sebagai pengencer sangat diperlukan.
3. Pemantauan kualitas air
Lakukan pemantauan kualitas air secara berkala untuk mengetahui efektivitas pengenceran. Hal ini perlu selalu dilakukan minimal parameter Kecerahan yang di bisa diukur dengan alat Seichi Disk untuk mengetahui kepadatan plankton dan warna air, pH (keasaman), Kelarutan Oksigen (DO) beberapa parameter lagi yang secara berkala setiap minggu bisa dikontrol misalkan kadar Amonia, Nitrit dan Kesadahan, Analisa mikro air seperti vibrio dan jenis-jenis phytoplankton.
Hal ini perlu kita lakukan agar mendapatkan kondisi yang lebih stabil dari dinamika lingkungan yang terus akan berubah-ubah sampai waktu panen.
Perlakuan Pengenceran
Perlakuan pengenceran adalah metode untuk memperbesar ruang kepadatan kelarutan BOT di air. Beban BOT yang mulai tinggi akan memberi kesempatan phytoplankton negatif dari jenis Blue Green Algae dan bakteri negatif vibrio untuk lebih subur tumbuh di air.
Dengan melakukan pengenceran maka beban BOT di air akan semakin menurun sehingga memberikan kesempatan Phytoplankton dengan kandungan Chlorofil (butir hijau daun) yang tinggi seperti dari jenis chlorella sp untuk lebih tumbuh dengan bagus.
sehingga Phytoplankton yang buruk dari jenis Blue Green Algae dari jenis Oscillatoria sp tidak sempat tumbuh di kolam.
Maka bakteri buruk seperti Vibrio sp juga akan tertekan pada ambang aman paling bawah.
Mekanisme simbiotik perombakan Kotoran Organik oleh Phytoplankton & Bakteri telah kita bahas pada video-video pada channel youtube kita.
Pada situasi lingkungan air dengan kadar BOT yang termanage dengan bagus seperti ini, maka proses perombakan kotoran Bahan Organik dengan cara Nitrifikasi dan Biofloc akan terjadi dengan lebih seimbang, akan kita bahas pada cara berikutnya.
Keamanan dan Efektivitas Pengenceran Air
Teknik pengenceran yang baik adalah dimana kecepatan penurunan daya dukung air kita buat se stabil mungkin, sehingga bisa meminimalkan tingkat stress lingkungan terhadap kondisi udang.
Sesuatu yang sangat peka terjadi pada budidaya dengan tingkat kepadatan udang yang tinggi, apabila Volume pergantian air terlalu banyak dan mendadak dibuang melebihi 20 -30 % dalam sehari, bisa mengakibatkan udang stress dan berusaha beradaptasi dengan perubahan tekanan lingkungan air akan memicu terjadinya moulting masal, yang tentunya mekanisme pertahanan moulting ( ganti kulit ) pada udang akan berakibat pada lemah dan menurunnya kondisi fisik udang, yang berakibat mudah terserang penyakit.
Stress perubahan lingkungan ini tentunya sangat berbeda-beda pada setiap kolam, karena dipengaruhi banyak faktor diantaranya Kepadatan kehidupan udang,cuaca dan suhu lingkungan,
Maka biasanya yang dilakukan dalam pergantian air menggunakan sistem running water yaitu kita usahakan debit air yang keluar saat kita buang hampir seimbang dengan jumlah air yang masuk, dengan memperhitungkan kualitas air dan kadar garam (salinitas)
Dengan cara ini, Frekuensi dan Volume pergantian air bisa kita atur sesuai kebutuhan pada tiap kolam.
Perlakuan Setelah Melakukan Pengenceran
Perlakuan pengenceran sebaiknya mengetahui kondisi air kolam dan keadaan udang kita, karena jangan sampai terjadi salah dalam perlakuan pengenceran justeru akan membuat kondisi lingkungan rusak dengan drop plankton yang berlebih akan berakibat pada rusaknya keseimbangan yang terjadi.
Pemantauan Kualitas Air perlu di lakukan terutama untuk menjaga tingkat kestabilan pH ( keasaman ), maka perlu aplikasi Dolomit ( Ca Mg (HCO3)2 ) , Magnesium (Mg) akan berfungsi sebagai Buffer penstabil pH diair dan Bicarbonat ( HCO3)2 ) yang dikandung. sangat membantu phytoplankton dalam bertumbuh dengan fotosintesanya, disamping dolomit mempunyai daya koagulan ( menggumpalkan ) partikel-partikel lembut BOT yang melayang, akan membantu lingkungan air untuk lebih cepat bening.
Pemakaian Dolomit dengan ukuran partikel yang lembut, saat melayang di air membantu berfungsi sebagai shelter/tempat menempel bakteri dan partikel bahan organik yang akan dibentuk dalam sistem Bio Floc. Maka Aplikasi Probiotik udang setelah Dolomit sangat diperlukan untuk menjaga kestabilan dan recovery lingkungan air.
Bagaimana Jika Sistem Pengenceran tidak bisa dilakukan?
Pengenceran ini bisa dilakukan bila kita sudah memperhitungkan debit kebutuhan air yang dibutuhkan. Apabila debit tidak mencukupi atau terbatas.
- Maka perlu dilihat tingkat kepadatan biomassa udang, ukuran dan umur udang.
- Manajemen air bisa dilakukan dengan lebih ketat dengan menghitung kebutuhan pakan yang tepat. Jangan sampai terjadi kelebihan pakan yang berakibat buruk terhadap lingkungan.
- Penggunaan kincir yang kuat sehingga Flow atau arus merata keseluruh badan air kolam, yang akan mensupport sistem perombakan BOT oleh Phytoplankton dan Bakteri lingkungan.
- Aplikasi Probiotik rutin akan menjaga jumlah komunitas Bakteri lingkungan yang menguntungkan, untuk menjaga agar bakteri negatif seperti Vibrio sp tidak tumbuh di air.
Kenapa Sistem Pengenceran air Sangat Penting?
Sistem pengenceran ini memang paling mudah dan cepat dilakukan para pembudidaya, perlakuan cepat terjadi, dengan menurunkan kadar Bahan Organik Terlarut yang mulai tinggi , tetapi bila pengenceran ini tidak didukung oleh sistem IPAL yang bagus disuatu area tambak dan pada kawasan pertambakan, menyebabkan semakin cepat meningkatnya kadar BOT di kawasan lingkungan.
Maka perlu adanya sistem IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah ) yang dapat merubah BOT menjadi diendapkan dan digumpalkan, tidak secara langsung dibuang ke Sungai ataupun laut, yang berakibat eutrofikasi kondisi kesuburan berlebih dengan pendangkalan kawasan .
Limbah yang sudah berupa padatan bisa di proses menjadi bahan pemupukan tanaman pertanian karena kandungan Nitrogen dan Posphat dari sisa kotoran yang tinggi.
Setelah sistem Pengenceran sebagai upaya untuk memanage BOT maka pada berikut nya kita akan membahas peran Phytoplankton menguraikan BOT dalam Sistem Nitrifikasinya oleh Bakteri Autotroph yang akan kita bahas pada cara menurunkan Bahan Organik Terlarut berikutnya.