Table of Contents
ToggleBertambahnya usia Budidaya, maka jumlah sisa pakan dan kotoran yang terlarut akan semakin meningkat secara linear. Seperti pada tulisan kita sebelumnya, peranan bakteri dan fitoplankton adalah organisme yang paling utama diperlukan untuk merombak dan menguraikannya.
Ibaratnya, dunia ini akan semakin penuh dengan sampah apabila jasad organisme renik ini tidak ikut tumbuh dengan aktif membantu merombak dan menguraikannya untuk terjadi siklus kehidupan dan ekosistem di suatu Lingkungan.
Seperti kejadian didearah Kutub Utara saat terjadi pencairan atau melelehnya salju maka banyak ditemukan jazad organisme yang terawetkan, karena jasad renik mikroba itu tidak mampu menguraikan dengan baik pada suhu rendah, pada titik beku nol derajad Celcius.
Setelah dengan cara yang pertama cara menurunkan bahan organik terlarut melalui sistem pengenceran air yaitu penambahan dan pembuangan air sebagian, maka untuk mengurangi kelarutan kandungan Bahan Organik Terlarut (BOT) yang tersuspensi tinggi di kolam, Secara perlakuan sinergi maka mengatur dan mengurangi kotoran BOT dengan cara yang kedua yaitu Pengambilan BOT untuk tumbuh fitoplankton
Pengambilan BOT untuk Phytoplankton
Mekanisme phytoplankton dalam penyerapan BOT akan menimbulkan kemungkinan seperti tumbuhnya jenis phytoplankton, positip atau negative, bagaimana seleksi phytoplankton di kolam, hingga Faktor-faktor pertumbuhan phytoplankton di kolam.
Pengambilan bahan organik yang terlarut untuk tumbuh phytoplankton di kolam adalah mesin pengurus organik terlarut secara alami di dalam ekosistem out door karena sangat memerlukan Matahari sebagai faktor limit menentukan tingkat kecepatan perombakannya.
Maka pertumbuhan phytoplankton yang sangat bergantung dengan sinar matahari dalam proses fotosintesanya akan menentukan kecepatan atau lambatnya penyerapan organik terlarut.
Jumlah dan kuantitas kelarutan bahan organik terlarut di air akan berpengaruh pada tingkat pertumbuhan masing-masing jenis phytoplankton yang tumbuh , seperti Chlorella sp, Green Algae bahkan secara oportunis akan tumbuh jenis-jenis yang merugikan seperti dari jenis Blue Green Algae. yang paling sering tumbuh adalah jenis Oscillatoria.
Mari kita bahas lebih dalam mengenai mekanisme pengambilan bahan organik terlarut (BOT) oleh fitoplankton, faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilannya, dan jenis fitoplankton yang efektif serta cara menjaganya.
Mekanisme Pengambilan BOT oleh Fitoplankton
Fitoplankton merupakan organisme mikroskopis yang bersifat autotrof, artinya mereka mampu menghasilkan makanan sendiri melalui proses fotosintesis. Dalam proses ini, fitoplankton menyerap karbondioksida (CO2) dan nutrisi dari air seperti Nitrat, Nitrit, Fosfat dan mineral-mineral lainnya termasuk BOT, untuk membentuk senyawa organik seperti glukosa melalui proses Sinar matahari dan klorofilnya.
Mekanisme pengambilan BOT secara umum didalam sel digunakan untuk tumbuh, adalah dengan cara mekanisme sebagai berikut :
Difusi
BOT yang terlarut dalam air akan terjadi penyerapan secara difusi secara pasif melewati membran sel fitoplankton, yaitu proses dimana molekul-molekul itu akan bergerak menembus dinding sel dari konsentrasi tinggi kearah konsentrasi yang lebih rendah, tanpa memerlukan bantuan energi tambahan. Proses ini terjadi bersifat spontan dan terjadi karena perbedaan konsentrasi antara dua area diluar dan didalam sel.
Transport aktif
Untuk nutrisi tertentu, fitoplankton memiliki mekanisme transport aktif yang membutuhkan energi untuk memompa nutrisi dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi di dalam sel. Transport aktif yang memerlukan energi ini biasanya dalam bentuk ATP (Adenosin Trifosfat ). Energi ini akan akan digunakan dalam menggerakkan molekul atau ion melawan gradien konsentrasi, dimana terjadi pada are dengan konsentrasi rendah ke area konsentrasi tinggi didalam sel.
Energi untuk transport aktif sangat penting untuk mempertahankan keseimbangan konsentrasi ion dan molekul didalam sel, serta berfungsi untuk memasukkan nutrisi dan mengeluarkan produk limbah didalam sel.
Maka perlunya kadar Natrium dan Kalium dalam pertumbuhan phytoplankton, sangat penting sebagai katalisator dalam proses penyerapan dan pertumbuhannya. Walaupun nukan Nutrisi utama dalam pertumbuhan phytoplankton seperti Nitrogen dan Fosfor, namun kadar Natrium akan membantu mempertahankan keseimbangan osmotik sel pada fitoplankton, sedangkan fungsi Kalium berperan dalam aktivitas enzim dan regulasi dalam membran sel.
Kotoran dan sisa-sisa pakan yang terlarut juga sangat diperlukan dalam pertumbuhan phytoplankton, maka BOT dalam bentuk apakah yang sering dimanfaatkan oleh fitoplankton?
Nitrogen
Dalam bentuk nitrat (NO₃⁻), nitrit (NO₂⁻), atau amonia (NH₃).
Fosfor
Dalam bentuk fosfat (PO₄³⁻).
Silikat
Diperlukan oleh diatom untuk membentuk dinding sel.
Cara Menjaga Pertumbuhan dan Kestabilan Fitoplankton
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menjaga pertumbuhan fitoplankton adalah:
Ketersediaan cahaya
Cahaya matahari dalam bentuk ultraviolet sangat penting untuk proses fotosintesis, karena kemampuan klorofil atau butir hijau daun dari jenis chlorofil a,b,c,d,e yang akan menangkap energi sinar untuk proses pertumbuhannya, yang merupakan sumber dari dasar produksi organik di alam atau disebut produsen primer, yang letaknya pada bantalan paling bawah keseimbangan piramida ekologi dalam ekosistem rantai makanan.
Pengelolaan kualitas air
Jaga kualitas air agar tetap optimal dengan cara mengontrol suhu, pH, salinitas, dan kadar nutrisi. Pengkondisian kualitas air sangat penting untuk mengkondisikan support fitoplankton untuk tumbuh dengan baik, seperti kontrol pH (keasaman) untuk menjaga lonjakan pH tidak terlalu tinggi. Perbedaan pagi dan sore bisa dengan aplikasi dolomit untuk menjaga kadar kesadahan (total hardnes) yaitu kadar Mg yang berfungsi sebagai buffer pH dalam lingkungan air. Disamping aplikasi kapur dolomit juga akan meningkatkan kadar total alkalinitas air (Kadar Bicarbonat) di air, yang akan membantu dalam proses fotosintesa fitoplakton.
Pemberian nutrisi tambahan
Jika diperlukan, berikan nutrisi tambahan seperti pupuk organik atau anorganik terutama pada persiapan dan awal tebar. Pemberian nutrisi untuk tumbuh fitoplankton bisa dilakukan, karena saat awal tebar jumlah kadar bahan organik terlarut masih rendah biasanya <50 ppm, kalau pun sudah tinggi seperti di utara laut jawa, air masuk bisa dengan kadar >70 ppm, tetapi pertumbuhan fitoplankton belum bisa stabil terjadi karena sistem-sistem yang membuat pertumbuhannya belum terbentuk dengan ekosistem yang kompak, seperti jumlah bicarbonat, nitrat serta mineral-mineral yang diperlukan tumbuh fitoplankton dan agen bakteri lingkungan.
Untuk membuat ekosistem piramida makanan menjadi terbentuk dengan stabil biasanya dilakukan dengan aplikasi tehnik fermentasi campuran dedak, pakan udang D0 (pakan powder awal tebar) + tetes + bakteri probiotik. Untuk memancing kelarutan BOT yang stabil dengan bakteri lingkungan yang menyertainya.
Pengendalian predator atau biomanipulasi
Lakukan pengendalian terhadap zooplankton dan organisme lain yang memangsa fitoplankton, pemberian ikan nila untuk memangsa diatom pemakan fitoplakton juga bisa dilakukan.
Pencegahan blooming alga
Hindari terjadinya blooming alga yang dapat menyebabkan penurunan kualitas air. Kondisi ini disebabkan karena kadar BOT yang terlalu tinggi sehingga terjadi mekanisme alam menyerap untuk tumbuh fitoplankton yang akan berakibat melebarnya rentang pH (keasaman) antara pagi dan sore, yang akan memicu kualitas air lain seperti NH3 meningkat.
Penggunaan aplikasi Probiotik
Penggunaan aplikasi Probiotik dengan dibantu tehnik-tehnik Pengenceran dapat membantu mengontrol pertumbuhan alga atau phytoplankton dengan cara berkompetisi dan bersinergi dalam memperebutkan nutrisi atau menghasilkan senyawa yang menghambat pertumbuhan phytoplankton atau bahkan mensupport pertumbuhan phytoplankton agar stabil. Produk porbiotik dapat dilihat melalui halaman produk kami, atau bisa cek tokopedia dan shopee kami.
Penggunaan Algisida
secara kontrol keseimbangan ekosistem kurang disarankan, karena akan merusak mekanisme rantai makanan dan keseimbangan piramida makanan dalam ekosistem kolam.
Algisida dapat digunakan sebagai upaya terakhir jika metode lain tidak efektif. Namun, penggunaan algisida harus dilakukan dengan hati-hati karena dapat berdampak negatif pada organisme lain di dalam kolam.
Jenis Fitoplankton yang Efektif dalam Menyerap BOT
Tumbuhnya phytoplankton sangat bergantung dengan bahan-bahan sampah organik yang terlarut, sebagian besar adalah kandungan dari sisa-sisa pakan udang vaname dengan segala kandungannya seperti tepung ikan, kedelai, hingga jagung sebagai bahan dasar pakan udang. Beberapa jenis phytoplankton ini bisa tumbuh karena menyerap tingginya BOT terutama Phosphat terlarut di air yang sudah melebihi 1 ppm.
Keberadaannya yang tinggi, mengakibatkan warna air berwarna coklat tua apabila yang dominan adalah Diatom, Memiliki dinding sel yang terbuat dari silika dan memiliki kemampuan menyerap nutrisi yang baik.
Berwarna coklat kekuningan apabila mulai tumbuh jenis diatom dan dinoflagellata Memiliki kemampuan berenang dan dapat beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Keberadaan nya biasanya di perairan juga tumbuh jenis Coccolithophores, Memiliki lapisan kalsium karbonat di luar sel dan berperan penting dalam siklus karbon.
Ketiga jenis ini merupakan produsen primer penting di laut karena merupakan bagian dari rantai makanan di laut dimakan oleh ikan kecil (larva ikan), copepoda (udang2an renik).
Tidak Menguntungkan untuk Budidaya Tambak Udang
Apabila udang kita sudah berumur 3 minggu keatas atau 2 gram. Kematian dari jenis dinoflagellate akan meracuni udang kita. Kematian dari ketiga jenis plankton ini berakibat pada menurunnya DO dimalam hari dan racun yang menyerang pernafasan udang pada insang. Biasanya bisa terlihat insang udang yang mulai berwarna merah saat menjelang pagi dan saat pagi terlihat kuning pada insang.
Maka kita harus mengerti tentang Ratio N;P dengan meningkatkan kadar Nitrat sebagai (N) dan Fosfat sebagai (P) di kolam terutama saat persiapan tebar dan selama awal tebar dengan sistem Nitrifikasi. Agar tumbuh jenis2 fitoplankton yang dominasi berwarna hijau atau GREEN ALGAE, seperti Chlorella dan Oocystis,
Kesimpulan
Penggunaan fitoplankton untuk mengurangi BOT merupakan salah satu metode yang efektif dalam budidaya udang. Tetapi keberadaanya perlu dijaga keseimbangan ekosistemnya
Fitoplankton juga menjadi sumber makanan alami bagi udang, namun kelebihan fitoplankton dapat menyebabkan masalah kualitas air.Dengan memahami mekanisme pengambilan BOT oleh fitoplankton, faktor-faktor yang mempengaruhinya, dan jenis fitoplankton yang sesuai, kita dapat mengoptimalkan pertumbuhan fitoplankton dan meningkatkan kualitas air dalam kolam tambak.
Memang serasa rumit mekanisme Alam yang terjadi saling berkaitan, bersinergi dan mempengaruhi secara dinamis untuk selalu membentuk Fase-fase Keseimbangan baru.
Tehnik pengenceran, pengambilan Bahan Organik Terlarut untuk tumbuh phytoplankton maka metode penggunaan BOT untuk tumbuh Bakteri akan kita bahas pada sesi berikutnya.