Probiotic Aquaculture

Kamus Mini Budidaya Udang Vaname

Kamus Mini Budidaya Udang Vaname

Dalam dunia budidaya udang vaname yang semakin berkembang pesat, memahami istilah teknis menjadi kunci sukses. Banyak petambak pemula yang merasa kewalahan dengan berbagai singkatan, terminologi ilmiah, dan istilah praktis yang digunakan di lapangan dan jurnal ilmiah. Padahal, memahami istilah ini bukan hanya soal teori, tapi juga berpengaruh langsung terhadap pengambilan keputusan di tambak.

Menurut data Shrimp Insights, produksi udang vaname global mencapai lebih dari 5 juta ton per tahun, dan Indonesia termasuk tiga besar negara produsen. Namun, tingkat produktivitas antar-petambak sangat bervariasi, sering kali disebabkan oleh perbedaan pemahaman teknis.

Artikel ini akan menyajikan kamus budidaya udang vaname dalam format mini, dengan penjelasan rinci untuk setiap istilah penting. Mari kita mulai memahami dunia tambak udang lebih dalam!

Benur

Benur adalah singkatan dari benih udang, yaitu stadia pascalarva (PL) hasil pembenihan udang. PL yang digunakan dalam budidaya umumnya berada pada tahap PL8 hingga PL12. Kualitas benur sangat menentukan hasil akhir budidaya.

Ciri-ciri benur berkualitas meliputi:

  • Gerak aktif dan responsif terhadap cahaya

  • Tidak memiliki bintik atau luka

  • Ukuran seragam

Banyak petambak memilih benur dari hatchery yang tersertifikasi dan bebas penyakit seperti EMS (Early Mortality Syndrome) atau WSSV (White Spot Syndrome Virus). Data dari Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau menunjukkan bahwa benur berkualitas dapat meningkatkan survival rate hingga 30% lebih tinggi.

Fitoplankton

Fitoplankton adalah mikroalga yang hidup melayang di kolom air tambak. Mereka berperan penting sebagai:

  • Sumber oksigen melalui fotosintesis

  • Pakan alami untuk udang muda

  • Penyeimbang kualitas air (mengurangi amonia)

Baca juga :  Begini Cara Probiotik Menekan Penyakit dan Menjaga Ekosistem Udang Tetap Stabil!

Jenis fitoplankton yang umum dibudidayakan di tambak antara lain Chlorella, Nannochloropsis, dan Tetraselmis.

Dalam manajemen ekosistem tambak, keberadaan fitoplankton dijaga melalui suplai nutrisi (urea, NPK, molase) dan pemantauan kecerahan air dengan secchi disk. Idealnya, kecerahan berkisar antara 30–40 cm.

Sistem Bioflok

Bioflok adalah sistem budidaya yang memanfaatkan mikroorganisme heterotroph untuk mengolah limbah organik, terutama sisa pakan dan kotoran udang, menjadi flok yang bisa dimakan kembali oleh udang.

Keunggulan sistem bioflok:

  • Efisiensi pakan meningkat (FCR bisa <1.2)

  • Limbah tambak berkurang

  • Keseimbangan ekosistem mikrobiologis

Bioflok dibentuk melalui penambahan karbon (molase, tepung tapioka) dan aerasi kuat. Rasio C:N (karbon:nitrogen) yang ideal adalah sekitar 15:1. Sistem ini cocok untuk tambak padat tebar tinggi.

BOT (Biological Oxygen Demand Total)

BOT atau Biological Oxygen Demand Total mengukur kebutuhan oksigen untuk menguraikan bahan organik dalam air. BOT tinggi berarti banyak limbah organik dan bisa menyebabkan:

  • Hipoksia (kekurangan oksigen)

  • Kematian massal udang

  • Munculnya bakteri patogen anaerob

BOT ideal di tambak berkisar antara 5–10 ppm. Pengendalian dilakukan melalui:

  • Pengelolaan pakan

  • Penggantian air parsial

  • Penggunaan probiotik dan aerator

Data lapangan yang dihimpun dari BBPBAP Jepara, menunjukkan bahwa tambak dengan manajemen BOT baik memiliki survival rate udang >80%.

Vibrio

Vibrio adalah genus bakteri gram negatif, banyak di antaranya patogen bagi udang, seperti Vibrio harveyi dan Vibrio parahaemolyticus. Infeksi Vibrio dapat menyebabkan penyakit seperti:

  • EMS (Early Mortality Syndrome)

  • Vibriosis

  • Hepatopancreatic necrosis

Gejala serangan Vibrio:

  • Udang lesu dan menghitam

  • Pencernaan kosong

  • Kematian mendadak

Pengendalian Vibrio meliputi:

  • Penggunaan probiotik

  • Pengelolaan kualitas air

  • Vaksinasi atau imunostimulan (masih dalam riset)

Senjata Petambak Modern

Memahami istilah teknis dalam dunia tambak udang bukan sekadar pelengkap teori. Ini adalah alat komunikasi, pemahaman, dan pengambilan keputusan di lapangan. Kamus budidaya udang vaname ini memberikan fondasi awal untuk petambak pemula maupun yang ingin meningkatkan produktivitas.

Baca juga :  Kenali Udang Vaname sebagai Favorit Petani

Teruslah belajar dan memperdalam istilah lainnya karena dunia akuakultur selalu berkembang. Anda bisa mengembangkan kamus ini dengan istilah seperti DO, PCR screening, atau sistem recirculation sebagai tambahan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *