Probiotic Aquaculture

Ini Gejala Penyakit EMS pada Udang Vaname yang Harus Segera Diatasi

Gejala Penyakit EMS pada Udang Vaname

Early Mortality Syndrome (EMS) atau yang juga dikenal sebagai Acute Hepatopancreatic Necrosis Disease (AHPND) merupakan salah satu penyakit paling mematikan yang menyerang udang vaname. Dikenal karena menyebabkan kematian masal dalam waktu singkat, EMS menjadi momok bagi petambak di berbagai negara termasuk Indonesia.

Menurut laporan FAO Aquaculture Newsletter, kerugian global akibat EMS diperkirakan mencapai lebih dari USD 1 miliar sejak pertama kali muncul di Asia Tenggara pada tahun 2009. Penyakit ini tidak hanya menurunkan produktivitas tambak, tetapi juga memperparah ketidakstabilan harga udang di pasaran.

Memahami gejala penyakit EMS pada udang vaname menjadi langkah awal yang sangat krusial untuk mencegah penyebaran lebih lanjut dan meminimalkan kerugian.

Baca juga : Ciri-Ciri Udang Vaname Sehat agar Panen Maksimal

Perubahan Warna Hati dan Pankreas

Salah satu tanda awal EMS adalah perubahan warna pada organ hepatopankreas. Organ ini biasanya berwarna coklat kekuningan, tetapi pada udang yang terinfeksi EMS, warnanya menjadi:

  • Pucat

  • Putih kehijauan

  • Bahkan kadang mengandung bercak merah

Perubahan ini disebabkan oleh kerusakan jaringan akibat infeksi bakteri Vibrio parahaemolyticus yang membawa plasmid toksin penyebab AHPND.

Menurut Journal of Invertebrate Pathology, 80% udang vaname yang terinfeksi EMS menunjukkan kelainan morfologis pada hepatopankreas sejak 5 hari pertama infeksi.

Nafsu Makan Menurun Drastis

Penurunan nafsu makan adalah gejala klinis yang muncul lebih awal dan sering kali luput dari perhatian. Udang yang biasanya aktif mencari makan akan menjadi lamban atau tidak responsif terhadap pakan.

Baca juga :  Morfologi dan Sistem Organ Udang Vaname

Gejala ini berkontribusi pada rendahnya tingkat pertumbuhan dan bisa menjadi indikator penting sebelum kematian masal terjadi. Observasi rutin pakan setiap sesi pemberian makan sangat direkomendasikan.

Catat feed intake harian dalam log, dan jika konsumsi menurun >30% selama dua hari berturut-turut, segera lakukan pengamatan lebih mendalam.

Kulit Kusam dan Mudah Terkelupas

Kulit atau eksoskeleton udang menjadi kusam dan tampak tidak sehat. Dalam kasus yang parah, eksoskeleton bisa mudah terkelupas karena proses regenerasi yang terganggu.

Ciri-ciri ini berkaitan dengan kerusakan sistem pencernaan dan gangguan metabolisme akibat infeksi bakteri. Banyak tambak yang melaporkan kulit udang menjadi rapuh dan penuh lesi setelah 5-7 hari masa infeksi awal.

Udang Mengambang di Permukaan Tambak

Pada stadium lanjut, udang akan mengalami gangguan keseimbangan osmotik dan mengapung di permukaan air tambak. Mereka tampak tidak aktif, berenang dengan lamban, dan akhirnya mati dalam jumlah besar.

Hal ini menjadi penanda bahwa infeksi telah menyebar ke sistem saraf dan memengaruhi aktivitas motorik udang.

Studi dari Shrimp Disease Surveillance in Vietnam (2023) menunjukkan bahwa tingkat mortalitas EMS bisa mencapai 70-100% dalam 10 hari pertama setelah gejala awal muncul.

Analisis Laboratorium: Diagnostik Penting

Gejala klinis memang penting untuk deteksi awal, namun konfirmasi EMS hanya dapat dilakukan melalui:

  • PCR (Polymerase Chain Reaction) untuk mendeteksi DNA toksin AHPND

  • Histopatologi jaringan hepatopankreas

  • Uji mikrobiologi terhadap Vibrio spp.

Petambak disarankan untuk bekerja sama dengan laboratorium kesehatan ikan terpercaya untuk mendapatkan hasil akurat sebelum mengambil tindakan lebih lanjut.

Kenali Sejak Dini, Cegah Kerugian

Gejala penyakit EMS pada udang vaname meliputi perubahan warna hepatopankreas, nafsu makan menurun, eksoskeleton rusak, udang mengambang, hingga kematian masal. Deteksi dini dan respons cepat adalah kunci utama mencegah penyebaran.

Baca juga :  Ini SOP Budidaya Udang Vaname yang Sering Dirahasikan Petambak Sukses

Terapkan manajemen biosekuriti yang ketat, pantau parameter kualitas air, dan konsultasikan dengan ahli apabila ditemukan tanda-tanda awal EMS.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *