Udang windu (Penaeus monodon) merupakan salah satu komoditas ekspor unggulan Indonesia, dan Malang termasuk daerah yang menunjukkan geliat pertumbuhannya. Berada di wilayah selatan Jawa Timur yang memiliki garis pantai panjang, Malang menjadi lokasi potensial untuk pengembangan tambak udang windu berbasis ekosistem pesisir. Tak hanya mendukung perekonomian lokal, produksi udang windu juga berperan penting dalam menyuplai kebutuhan pasar nasional dan internasional.
Artikel ini akan membahas berbagai aspek terkait udang windu Malang, mulai dari teknik budidaya, keunggulan, hingga potensi bisnisnya.
Kenapa Udang Windu Malang Jadi Primadona Budidaya Laut?
Udang windu dikenal memiliki pertumbuhan cepat, daging tebal, dan nilai jual tinggi. Malang menawarkan iklim pesisir yang mendukung pertumbuhan udang secara alami. Menurut data DKP Jawa Timur, produksi udang windu di kawasan Malang selatan meningkat hingga 18% pada 2024 dibanding tahun sebelumnya.
Kualitas air laut yang bersih dan dukungan infrastruktur menjadi alasan kenapa daerah ini ideal sebagai sentra udang windu.
Teknik Budidaya
Para petambak di Malang umumnya menerapkan metode budidaya semi intensif hingga tradisional. Teknik ini mengandalkan pemanfaatan air laut alami dengan sedikit teknologi tambahan. Asupan pakan berkualitas, probiotik, dan sistem aerasi sederhana menjadi kunci keberhasilan.
Salah satu inovasi yang mulai diterapkan adalah penggunaan bioflok untuk menjaga kestabilan kualitas air, mengurangi penyakit, dan meningkatkan konversi pakan.
Tantangan dan Solusi
Budidaya udang windu tetap menghadapi tantangan seperti penyakit vibriosis, white spot, dan fluktuasi cuaca. Namun, solusi seperti penggunaan probiotik, manajemen kualitas air, dan rotasi tambak berhasil menurunkan risiko kerugian hingga 40% (sumber: BBPBAP Jepara).
Edukasi terhadap petambak juga terus digencarkan oleh dinas kelautan dan LSM setempat untuk meningkatkan produktivitas.
Peluang Ekspor
Pasar ekspor udang windu Indonesia mencapai USD 2,2 miliar pada 2024 (BPS), dengan kontribusi besar dari Jawa Timur. Malang punya potensi untuk meningkatkan kontribusinya melalui skema kemitraan dan sertifikasi ekspor.
Beberapa pelaku usaha lokal telah bekerja sama dengan eksportir Jepang dan Uni Eropa. Dengan kualitas yang konsisten, udang windu Malang siap menembus pasar premium internasional.
Peran Pemerintah dalam Budidaya Udang Windu
Pemkot Malang dan Dinas Perikanan aktif memberikan pelatihan, pendampingan, dan bantuan bibit kepada pembudidaya. Program revitalisasi tambak yang dimulai tahun 2023 telah menjangkau lebih dari 150 petambak di Malang Selatan. Selain itu, komunitas seperti “Petambak Mandiri Malang” turut mendorong budidaya berkelanjutan berbasis kearifan lokal.
Dengan keunggulan geografis, dukungan teknologi, dan peluang pasar yang besar, udang windu Malang berpotensi menjadi motor penggerak ekonomi maritim di Jawa Timur. Baik dari sisi teknis budidaya maupun penguatan jejaring ekspor, semua pihak perlu terus berkolaborasi untuk mengoptimalkan potensi luar biasa ini.