Tambak bundar (circular pond) makin populer karena hemat lahan, aliran air merata, mudah disterilkan, dan panen cepat lewat central drain. Pada sistem intensif/hiperintensif berbasis bioflok atau RAS, bentuk bundar membantu mencegah “dead spot” dan menumpuk sludge di tengah sehingga manajemen kualitas air lebih stabil—kunci performa vaname modern.
Baca juga : Cara Budidaya Udang Vaname di Air Payau
Desain Tambak Bundar yang Terbukti Efektif
Bahan & konstruksi: rangka baja/wiremesh, dinding 1–1,5 m, liner HDPE 0,75–1,0 mm, dasar dibuat cone ke pipa pembuangan tengah. Sediakan stand pipe untuk kontrol elevasi air.
Aerasi & sirkulasi: blower + diffuser mikro/air stone melingkar; tambahkan 2–4 kincir/jet aerator (tergantung diameter) untuk membentuk arus “merry-go-round”.
Ukuran umum: diameter 10–35 m (volume disesuaikan target padat tebar). Studi lapang Indonesia mendokumentasikan kolam bundar intensif Ø 34 m (±907 m²) dengan tata kelola air lengkap (pH, DO, suhu, salinitas, alkalinitas, TOM).
Pagar burung, jaring penutup, footbath, titik masuk tunggal, dan area karantina peralatan.
Persiapan Media: Steril → Siapkan “Air Hidup”
-
Keringkan & disinfeksi: jemur 1–2 minggu, semprot/disinfeksi liner & pipa.
-
Isi & treatment awal: kaporit/iodophor sesuai label, netralisasi, lalu kondisikan air (alkalinitas 120–150 mg/L CaCO₃; garam mineral bila salinitas rendah).
-
Seed mikrobiologi: inokulasi probiotik dan/atau starter bioflok + sumber karbon (molases/tetes) sejak awal agar cepat stabil.
-
Tumbuhkan fitoplankton: atur warna air (coklat teh/kehijauan), transparansi 25–40 cm.
Studi budidaya vaname di kolam bundar berliner HDPE menekankan tahapan pengeringan 1–2 minggu & sterilisasi sebelum pengisian sebagai prasyarat keberhasilan.
Benur & Padat Tebar: Mulai dari Nursery yang Rapi
-
Benur: gunakan SPF PL8–12 dari hatchery tervalidasi; aklimatisasi suhu & salinitas bertahap.
-
Nursery (Opsional tapi direkomendasikan): 2–4 minggu di hapa/kolam kecil 200–400 ekor/m³ untuk memperkuat osmoregulasi & seragamkan size.
-
Padat tebar grow-out (acuan berbasis data terbaru):
-
100 ekor/m³ menghasilkan survival ~92,8% dalam studi tangki/kolam intensif; survival turun di densitas lebih tinggi. Cocok untuk start konservatif atau pemula.
-
Bioflok hiperintensif: beberapa studi menemukan optimum ±625 ekor/m³ (≈500 ekor/m² pada kedalaman 0,8–1 m) di kondisi terkontrol, namun butuh aerasi besar & manajemen ketat.
-
Acuan survival & hasil: sistem intensif modern melaporkan SR 55–91%, FCR 1,5–2,6, bobot panen 16–26 g dalam 3–5 bulan (raceway/kolam terkendali). Gunakan untuk benchmark performa.
-
Mulai 100–200 ekor/m³ (atau 100–200 ekor/m² pada kedalaman ~1 m) sambil membangun disiplin manajemen; naikkan bertahap setelah 1–2 siklus stabil.
Manajemen Pakan: Kejar FCR Rendah & Pertumbuhan Konsisten
-
Target FCR: 1,2–1,6 pada operasi yang rapi (tolok ukur umum intensif 1,5–2,6). Jaga FCR lewat feeding tray, kalibrasi pakan berdasar sisa + sampling bobot mingguan.
-
Frekuensi: 4–6 kali/hari; tambah auto-feeder untuk sebar merata di arus melingkar.
-
Suplemen: probiotik pakan, imunostimulan (sesuai rekomendasi), vitamin C saat cuaca fluktuatif.
Kualitas Air Spesifik Tambak Bundar (Bioflok = Minim Ganti Air)
Parameter pegangan harian: DO >5 mg/L, suhu 28–32 °C, pH 7,5–8,5, salinitas 10–35 ppt, alkalinitas 120–150 mg/L CaCO₃, TAN <0,5 mg/L, NO₂⁻ <1 mg/L.
Bioflok menekan amonia/nitrit, hemat air & pakan, sekaligus menekan patogen oportunistik bila C:N dikelola benar (umum 12–20:1, mulai 15:1) dan floc volume 5–15 mL/L (uji Imhoff). Literatur KKP menunjukkan bioflok meningkatkan efisiensi pakan & kualitas air sehingga menurunkan risiko penyakit—sangat cocok untuk kolam bundar tertutup.
Kesehatan & Biosekuriti: Mencegah Lebih Murah dari Mengobati
-
SPF stock + filtrasi & disinfeksi air; alat & sepatu berbeda per kolam; cegah vektor (burung, kepiting).
-
Monitoring harian: nafsu makan, moulting, warna insang, lesi/nekrosis ekor.
-
Survival realistis: banyak farm melaporkan 80–90% untuk vaname (lebih tinggi vs monodon) saat manajemen benar, meski mitigasi penyakit tetap wajib.
Panen & Pascapanen yang Rapi
Keunggulan bundar: central drain memudahkan panen total. Puasakan 8–12 jam, turunkan level air sambil jaga DO, grading cepat, icing 1:1 (es:udang) ke bak insulated, cold chain <4 °C menuju pabrik/market.
Estimasi Hasil & Target Kinerja (Sebagai Patokan)
-
Hiperintensif modern melaporkan SR ≈78%, yield ≈8,6 kg/m³, dengan manajemen aerasi & pakan ketat. Gunakan ini sebagai target matang setelah beberapa siklus.
-
Rentang acuan global: SR 55–91%, ABW 16–26 g, FCR 1,5–2,6, 3–5 bulan siklus.
SOP Singkat Harian/Mingguan
Harian:
-
Cek DO, suhu, pH (pagi–sore), tampilan air, floc volume (bioflok), nafsu makan tray.
-
Siphon/sludge via central drain (sedikit tapi rutin), tambah make-up water bila perlu.
-
Catat pakan, mortalitas, sampling 50–100 ekor (sekali/hari di awal, lalu 2–3×/minggu).
Mingguan:
-
Sampling bobot & SGR, hitung FCR kumulatif, koreksi rencana pakan.
-
Uji TAN, NO₂⁻, alkalinitas; buffer dengan soda ash/kapur saat perlu.
-
Review aerasi (konsumsi blower/ampere), bersihkan diffuser, kalibrasi auto-feeder.
Troubleshooting Kilat
-
Busa/floc terlalu tebal → kurangi C-source, tambah aerasi, lakukan bleeding air 5–10%.
-
NO₂⁻ naik → tambah garam (Cl⁻:NO₂⁻ ≥20:1), tingkatkan floc & aerasi.
-
Nafsu makan drop → cek DO malam, suhu, pH swing; puasa 1–2 kali pemberian, evaluasi penyakit.