Udang vaname (Litopenaeus vannamei) dikenal sebagai salah satu komoditas unggulan budidaya air payau yang cepat tumbuh, tahan penyakit, dan memiliki nilai jual tinggi. Namun, tidak semua petambak memiliki akses ke tambak luas atau dekat pantai. Solusinya? Budidaya dalam kolam terpal.
Cara budidaya udang vaname di kolam terpal kini semakin diminati, terutama oleh pelaku UMKM dan generasi muda yang ingin memulai usaha budidaya dari lahan sempit. Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan tahun 2023, lebih dari 24% unit budidaya udang vaname baru di Indonesia menggunakan kolam terpal karena efisiensi lahan dan biaya.
Persiapan Kolam Terpal
Kolam terpal bisa dibangun dengan rangka bambu, besi, atau dinding bata. Pastikan permukaan dasar dibuat melengkung ke titik pembuangan untuk memudahkan pengelolaan limbah.
Spesifikasi Kolam Ideal:
-
Ukuran: 3×4 meter hingga 10×10 meter
-
Kedalaman: 1–1,5 meter
-
Kapasitas: ±1.000–5.000 ekor tergantung manajemen pakan dan aerasi
Gunakan terpal jenis A5 atau LLDPE yang kuat dan tahan lama.
Perlengkapan Tambahan:
-
Aerator (kincir air atau blower)
-
Pipa inlet dan outlet
-
Jaring penutup (hindari predator & sinar UV langsung)
Kualitas Air
Udang vaname sangat sensitif terhadap perubahan kualitas air. Maka, kolam terpal perlu manajemen air yang konsisten.
Parameter Air Ideal:
-
Salinitas: 15–25 ppt
-
Suhu: 28–32°C
-
pH: 7,5–8,5
-
DO (Oksigen Terlarut): ≥4 mg/L
Gunakan probiotik air untuk menjaga kestabilan parameter air, menekan amonia, dan mempercepat penguraian limbah.
Penggunaan probiotik terbukti menurunkan kematian udang hingga 37% selama siklus budidaya. Cek produk probiotik kami disini
Pemilihan Benur dan Teknik Tebar Awal
Gunakan benur (benih udang) dari hatchery bersertifikasi. Pilih benur PL 10–12 yang aktif berenang dan bebas penyakit.
Cara Penebaran:
-
Adaptasikan benur ke suhu dan salinitas kolam selama ±30 menit
-
Tebar dengan kepadatan 100–300 ekor/m²
-
Gunakan sistem padat tebar rendah jika pemula untuk memudahkan manajemen
Gunakan probiotik starter atau disinfektan ringan saat awal tebar untuk menekan infeksi awal.
Manajemen Pakan dan Kesehatan Udang
Pakan utama udang adalah pelet berkualitas tinggi (protein 32–36%). Frekuensi pemberian pakan:
-
Awal: 4x sehari
-
Pertengahan hingga panen: hingga 5–6x sehari tergantung nafsu makan
Tips Efisiensi Pakan:
-
Gunakan feeding tray untuk mengontrol sisa pakan
-
Tambahkan probiotik pakan untuk membantu pencernaan dan mempercepat pertumbuhan
Menurut Shrimp Club Indonesia, manajemen pakan yang tepat dapat menekan biaya produksi hingga 40% dan mempercepat panen hingga 10 hari lebih awal.
Panen dan Analisis Hasil
Panen dilakukan saat ukuran udang mencapai 15–25 gram per ekor (umur ±90–100 hari). Sebelum panen, lakukan puasa pakan 24 jam untuk membersihkan saluran pencernaan.
Cara Panen:
-
Gunakan jaring dan pompa air perlahan untuk menjaga kualitas udang
-
Sortir berdasarkan ukuran untuk harga jual yang lebih tinggi
Perkiraan Hasil:
-
Dari kolam terpal 10×10 meter: ±100–150 kg udang siap jual
-
Harga jual udang vaname (2024): Rp60.000 – Rp85.000/kg (tergantung ukuran)
Budidaya Efisien yang Bisa Dimulai dari Rumah
Cara budidaya udang vaname di kolam terpal terbukti efektif, hemat lahan, dan cocok dijalankan bahkan dari halaman rumah. Dengan manajemen yang baik—mulai dari desain kolam, kualitas air, pemilihan benur, hingga pakan dan panen—petambak pemula dapat meraih hasil yang menjanjikan.
Teknik ini membuka peluang besar bagi generasi muda, pelaku UMKM, dan petambak urban untuk mengembangkan bisnis budidaya secara berkelanjutan. Jangan lupa, inovasi seperti penggunaan probiotik, aerator hemat listrik, dan aplikasi pemantau kualitas air dapat mempercepat pertumbuhan dan efisiensi produksi.