Probiotic Aquaculture

Cara Budidaya Udang Vaname di Air Payau

Cara Budidaya Udang Vaname di Air Payau

Udang vaname (Litopenaeus vannamei) menjadi primadona dalam dunia budidaya perairan, terutama karena pertumbuhannya yang cepat dan toleransi yang tinggi terhadap lingkungan. Salah satu metode yang kian populer adalah budidaya udang vaname di air payau, yakni campuran air tawar dan air laut. Model ini memberikan fleksibilitas lokasi budidaya, termasuk di daerah yang tidak memiliki akses langsung ke air laut.

Menurut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), kontribusi udang vaname terhadap ekspor perikanan Indonesia mencapai lebih dari 40% pada tahun 2023. Oleh karena itu, banyak pembudidaya pemula maupun profesional mulai mengadopsi teknik budidaya udang vaname di air payau.

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara menyeluruh cara budidaya udang vaname di air payau mulai dari persiapan tambak hingga panen, dilengkapi dengan solusi menghadapi tantangan kualitas air dan penyakit.

Baca juga : Ini Cara Budidaya Udang Vaname di Kolam Terpal

Persiapan Tambak

Sebelum memulai budidaya, petambak harus memahami kondisi fisik tambak dan kualitas air yang akan digunakan. Air payau ideal memiliki salinitas antara 5-25 ppt, dengan pH berkisar 7.5–8.5. Untuk mencapai kondisi ini, biasanya petambak mencampur air laut dan air tawar sesuai rasio tertentu.

Langkah-langkah persiapan:

  • Pengeringan dasar tambak selama 7–14 hari untuk membunuh mikroorganisme patogen.

  • Pengapuran dengan dolomit atau kapur tohor untuk menstabilkan pH tanah.

  • Pemupukan awal menggunakan pupuk organik untuk merangsang pertumbuhan plankton sebagai pakan alami awal.

Baca juga :  Ini Cara Ampuh Mengurangi Amonia di Tambak Udang Sebelum Panen Gagal!

Sistem sirkulasi air juga perlu diperhatikan. Kincir air dan aerator harus dipasang untuk menjaga kadar oksigen terlarut (DO) di atas 4 ppm.

Pemilihan dan Penebaran Benur

Keberhasilan budidaya sangat bergantung pada kualitas benur (bibit udang) yang ditebar. Gunakan benur vaname yang sudah berukuran PL10 atau lebih dan berasal dari hatchery bersertifikasi bebas penyakit.

Tips penebaran:

  • Adaptasi benur terhadap air tambak dilakukan secara bertahap selama 2–3 jam.

  • Padat tebar yang disarankan berkisar antara 100–150 ekor/m² tergantung sistem budidaya (intensif atau semi-intensif).

Menurut data Shrimp Club Indonesia, survival rate (tingkat hidup) benur yang baik mencapai 70–80% dalam kondisi ideal.

Manajemen Pakan

Pakan memegang proporsi terbesar dalam biaya budidaya—bisa mencapai 60–70%. Oleh karena itu, strategi pemberian pakan harus efisien dan disesuaikan dengan umur udang.

Tips manajemen pakan:

  • Gunakan pakan buatan berkualitas dengan kandungan protein 32–38%.

  • Berikan pakan 4–5 kali sehari dan evaluasi dengan feeding tray.

  • Gunakan probiotik dan enzim pencernaan untuk meningkatkan penyerapan nutrisi.

Pemberian pakan yang berlebihan bisa menyebabkan akumulasi amonia dan memicu kematian massal, sehingga monitoring parameter air wajib dilakukan.

Pengendalian Kualitas Air

Dalam budidaya udang vaname di air payau, menjaga kualitas air adalah tantangan utama. Fluktuasi salinitas dan suhu air bisa memengaruhi kesehatan udang.

Parameter air yang wajib dikontrol:

  • Salinitas: 5–25 ppt

  • pH: 7.5–8.5

  • DO: > 4 ppm

  • Amonia: < 0.1 ppm

  • Suhu: 28–32°C

Gunakan kapur dolomit, probiotik, dan molase secara berkala untuk menstabilkan kondisi mikroba dan mencegah ledakan populasi bakteri patogen. Instalasi kincir air secara merata membantu mendistribusikan oksigen dan nutrien dengan lebih baik.

Strategi Panen dan Pascapanen

Panen dapat dilakukan pada usia 90–120 hari tergantung target size (gram/ekor). Strategi panen parsial atau total bisa digunakan tergantung kebutuhan pasar.

Baca juga :  Panen Untung Besar! Inilah Keuntungan Budidaya Udang Vaname

Proses panen:

  • Pengurasan air secara bertahap

  • Pengambilan udang dengan jaring tarik

  • Penyortiran dan pencucian sebelum packing

Udang yang dipelihara dengan metode yang benar di air payau memiliki tingkat kesegaran dan survival rate tinggi saat pengiriman, meningkatkan nilai jual dan kepercayaan buyer.

Budidaya di Air Payau, Solusi Efisien dan Fleksibel

Budidaya udang vaname di air payau bukan hanya memungkinkan lebih banyak lokasi untuk melakukan budidaya, tetapi juga mampu mengurangi risiko kontaminasi patogen dari laut. Dengan perencanaan matang, kontrol kualitas air, serta penggunaan pakan dan probiotik yang optimal, petambak bisa mendapatkan hasil panen yang melimpah dengan biaya yang efisien.

Budidaya ini cocok untuk daerah yang kekurangan air laut namun memiliki sumber air tawar memadai, menjadikannya alternatif unggulan untuk usaha berkelanjutan di sektor akuakultur.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *