Dalam budidaya intensif udang vaname, kebersihan dasar tambak adalah salah satu faktor paling menentukan performa. Sisa pakan, feses, dan biofilm akan menumpuk sebagai lumpur (sludge), menjadi sumber amonia/nitrit, memicu kondisi anoksik, dan menaikkan risiko penyakit. Praktik terbaik menunjukkan bahwa manajemen lumpur dasar harus dilakukan sejak awal siklus, bukan hanya saat persiapan antar-siklus.
Artikel ini merangkum cara membersihkan dasar tambak udang vaname secara taktis—mulai frekuensi sifon, penempatan aerator untuk “mendorong” padatan ke titik kumpul, hingga pembuangan lumpur yang aman—berdasarkan panduan dan pengalaman lapangan yang kredibel.
Baca juga : Ternyata Ini Manfaat Vitamin C untuk Udang Vaname
Mengapa Dasar Tambak Harus Rutin Dibersihkan?
-
Mencegah akumulasi organik: Semua tambak intensif menghadapi masalah pembentukan sludge yang langsung berdampak pada produksi, terutama saat padat tebar dan pemberian pakan tinggi. Sludge mendorong pertumbuhan patogen dan fluktuasi kualitas air.
-
Menekan amonia/nitrit & menjaga DO: Sifon yang konsisten meminimalkan tumpukan limbah sehingga beban oksidasi turun dan kualitas air lebih stabil. Studi lapangan super-intensif menekankan semakin tinggi pakan, semakin sering sifon harus dilakukan.
-
Mendukung biosekuriti & kesehatan: Pengelolaan dasar yang baik berdampak pada penurunan risiko penyakit terkait kualitas dasar seperti WFD/white feces (kotoran putih) dan white gut, karena lingkungan dasar tidak kondusif bagi proliferasi Vibrio dan stres pencernaan.
Kapan & Seberapa Sering Membersihkan Dasar Tambak?
Tidak ada “angka satu untuk semua”, tetapi ada patokan praktis:
-
Mulai sifon setelah fase blind feeding (± hari ke-13) dan lanjutkan setiap hari atau minimal 2×/minggu, lalu sesuaikan dengan kondisi dasar (warna/tekstur sludge, bau, dan hasil tray pakan).
-
Tambah frekuensi saat: intensitas pakan naik, kecerahan turun tajam, DO tepi kolam menurun, atau saat muncul tanda stres/nafsu makan turun.
Desain & Aliran Air yang Memudahkan Pembersihan
Membersihkan dasar bukan hanya soal “menyedot”—desain + aliran menentukan mudah tidaknya sludge terkonsentrasi:
-
Aerator sebagai “pendorong padatan”: Tata letak kincir/jet-aerator diarahkan membentuk arus sirkular yang mendorong padatan ke saluran/titik tengah, sehingga sifon lebih efisien.
-
Saluran pusat/central drain (pada tambak HDPE/beton): Memusatkan sedimen di satu titik untuk dikeluarkan periodik. (Konsep ini umum direkomendasikan pada desain tambak modern untuk mengurangi dead spot).
-
Inovasi removal system: Riset mengusulkan sistem jet air berputar untuk mempercepat penggerusan & pengangkutan sludge ke pusat—opsi menarik untuk tambak sirkular.
Metode Praktis: Cara Membersihkan Dasar Tambak Udang Vaname
1) Sifon Manual (Gravity Siphon)
-
Alat: Selang sifon Ø 1–1.5 inci, jaring saring/settling box, bak penampung.
-
Langkah:
-
Pastikan arus aerator sudah “menggiring” padatan ke titik kumpul.
-
Turunkan ujung selang ke titik lumpur; ujung keluar ke saluran/bak.
-
Gerakkan perlahan mengikuti gundukan sludge (hindari menyedot banyak air kolom).
-
-
Kelebihan: Murah, mudah, presisi di area target.
-
Catatan: Gunakan saringan di outlet agar tidak ikut mengeluarkan juvenil/udang kecil.
2) Pompa Lumpur/Submersible Sewage Pump
-
Kapan perlu: Tambak besar/viskositas sludge tinggi; saat hujan lebat memicu akumulasi.
-
Cara: Pompa ditempatkan dekat titik akumulasi; nyalakan bertahap sambil memantau turbiditas.
-
Kelebihan: Cepat pada volume besar.
-
Catatan: Hindari sedot di area udang padat; gunakan pelindung inlet.
3) Pelepasan via Central Drain (Jika Ada)
-
Prinsip: Buka katup drain saat sedimen sudah terkumpul di tengah; lakukan flush singkat & terukur agar tidak mengguncang stabilitas air.
-
Catatan: Pastikan air make-up tersedia dan terfiltrasi; hindari perubahan salinitas/pH mendadak.
Pembuangan & Penanganan Sludge yang Benar (Ramah Lingkungan)
-
Jangan buang langsung ke badan air umum. Endapkan di kolam penampung/settling pond atau lahan kering; biarkan dekomposisi aerob sebelum dimanfaatkan sebagai kompos/soil conditioner.
-
Disiplin SOP antar-siklus: Pembuangan sludge, pengeringan/pengapuran dasar, dan desinfeksi sebelum tebar berikutnya adalah bagian dari praktik terbaik.
Kunci cara membersihkan dasar tambak udang vaname adalah konsistensi: mulai sifon sejak dini, optimalkan arus aerator untuk mengumpulkan padatan, gunakan drain/pompa saat diperlukan, dan buang sludge secara aman. Kombinasi desain yang tepat, SOP harian-mingguan, dan biosekuriti akan menjaga kualitas air stabil, menekan patogen, dan menopang performa panen. Praktik-praktik ini didukung oleh pengalaman lapangan dan literatur manajemen tambak modern.